Pada tahun 2014, PT Prima Armada Raya didirikan sebagai anak perusahaan PT Patra Jasa untuk menyediakan jasa transportasi dan pengemudi, awalnya untuk PT Pertamina. Perusahaan menerima penugasan pertamanya pada bulan September dengan 22 kendaraan, dan menerima pendanaan dari PT Pertamina Dana Ventura pada bulan Oktober. Pada bulan Desember, telah ditandatangani kontrak dengan PT Pertamina untuk jasa transportasi senilai total Rp 234 miliar. Perusahaan juga memberikan layanan kepada anak perusahaan PT Pertamina yang berjumlah 41 kendaraan. Hingga akhir tahun, perseroan telah memberikan total 491 unit kendaraan kepada PT Pertamina di berbagai wilayah Indonesia.

Pada tahun 2015, Perseroan mendapatkan kembali kepercayaan dari PT Pertamina dan anak perusahaannya dengan memperoleh total 636 kendaraan untuk armadanya. Selain pendanaan dari PT Pertamina Dana Ventura, Perseroan juga mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan seperti PT Maybank Finance, PT Artha Astra Finance, dan PT Andalan Finance.

Pada tahun 2016, total kendaraan yang disewa sebanyak 1.599 kendaraan, sebagian besar diperoleh untuk PT Pertamina (Persero) dan lainnya untuk anak perusahaan seperti PT Pertamina Lubricant, PT Pertamina Gas West Java Area, PT Patra Jasa, dan PT Pelita. Perseroan mengalihkan utangnya dari PT Pertamina Dana Ventura kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Selain itu, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan dari Mandiri Tunas Finance dan Astra Sedaya Finance sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap lembaga keuangan.

Pada tahun 2017, perusahaan memiliki total 2.262 unit kendaraan sewaan. Mereka memperoleh pembiayaan nasabah dari PT Bank Rakyat Indonesia, Mandiri Utama Finance, dan Mandiri Tunan Finance. Mereka juga mendapat fasilitas modal kerja sebesar Rp13 miliar dari PT Bank Mandiri dan mengubah logo perusahaan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan.

Pada tahun 2018, total kendaraan sewa yang digunakan sebanyak 2.820 unit dan sebagian besar (94,4%) dimiliki oleh PT Pertamina. Perusahaan mendapat dukungan finansial dari PT BRI Syariah untuk pengadaan kendaraan baru dan berencana bekerja sama dengan tujuh anak perusahaan Pertamina. Mereka beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk lokasi terpencil dan menantang seperti Pulau Sambu, Natuna, dan Kasim.

Pada tahun 2019, perseroan memiliki total 3.040 unit kendaraan sewaan dan mendapatkan kontrak senilai Rp 2,5 triliun dengan PT Pertamina. Komposisi kepemilikan saham diperbarui pada tahun 2020, dengan PT Patra Jasa memiliki 39.980 saham dan PT Pertamina Training and Consulting memiliki 20 saham. Selain itu, perseroan menambah lini usaha perdagangan dan melakukan perubahan struktur organisasi.

Pada bulan Januari 2020, Perseroan memperoleh sertifikasi SNI ISO 9001 dan ISO 45001. Total jumlah kendaraan sewa mencapai 3.255 unit. Pada tahun 2020, Perseroan memperoleh pendapatan yang signifikan dari penjualan kendaraan, yakni sebesar Rp134,282 miliar dari penjualan 822 unit. Jabatan-jabatan penting di bidang Keuangan, SDM, Operasi Pemasaran, dan Direktur Utama diisi berdasarkan keputusan yang diambil dalam rapat RUPS Sirkuler pada tahun 2020. Perseroan juga menerapkan perubahan struktur organisasi.

Pada tahun 2021, total kendaraan yang disewa Perseroan sebanyak 3.355 unit. Pada tanggal 2 November 2021, Perseroan menjalin kerjasama dengan PT Pertamina Lubricants untuk jangka waktu kerjasama selama 3 tahun yang meliputi penyediaan kebutuhan pelumas mobil rental korporasi Perseroan dengan Seri Fastron sebanyak 11 kiloliter per tahun. Selain itu, Perseroan juga memulai pembangunan lokasi Olimart di Jakarta, Cilacap, Palembang, dan Balikpapan. Pada bulan Desember 2021, Perseroan memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) untuk mencegah korupsi di dalam perusahaan.

Pada tahun 2022, total ada 3.549 kendaraan yang disewa. Keputusan RUPS Sirkuler dalam akta no. 115 tanggal 8 Maret 2022, berujung pada pengangkatan Bapak Wahyu Witjaksono sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan Bapak Ari Arjunadi.

Pada tahun 2023, total jumlah kendaraan sewa sebanyak 3.370 unit. Terjadi pergantian posisi kepemimpinan, dengan Bapak Esa Wisnu Prabowo menjadi Direktur Utama yang baru dan Bapak Latanza Akbar Ramadhan menjadi Direktur Operasional yang baru. Perusahaan juga mendapatkan Corporate Rating ida-/stabil dari Pefindo.